Disamping wabah flu burung, ternyata sekarang ini lagi wabah sakit mata. Dalam beberapa minggu ini banyak tetangga sekitar yang sakit mata. Mata memerah, berair, kotor, kadangkala bengkak, dan kalau dibuat sujud, mata terasa seperti copot. Bahkan tetangga saya ada yang menjadi parah karena keliru mengambil obat. Disangka tetes mata ternyata Kalpanax, obat sakit panu.
Ketika saya menelephon ibu di Kabupaten Trenggalek, katanya disana juga lagi musim sakit mata.
Hari minggu anak saya tertular tetangga yang sering main kerumah. Tapi Alhamdulillah hanya dengan di visine sehari sudah sembuh, katanya anak-anak memang lebih cepat sembuh dibanding orang tua. Tapi ibunya tertular, dan senin sore mata saya terasa mengganjal, dan benar saya juga tertular. Hari Senin saya masih masuk kerja, tapi sampai di rumah kondisi istri menjadi sangat parah, berair terus, dan karena bengkak maka matanya menjadi sangat sipit. Lantas kami berdua pergi ke dokter.
Dokter mengatakan bahwa penularan penyakit seperti ini adalah melalui udara, jadi salah jika hanya dengan berpandangan saja lantas kita jadi tertular, apalagi jika hanya dengan bercermin maka sakit bertambah parah. Kami diberi amoxilin (Antibiotik) yang tidak pernah saya minum karena pernah badan gatal-gatal sehabis meminum Amoxilin. Obat yang lain adalah obat tetes “cendo XITROL”. Obat tetes dalam kemasan yang hanya 5 ml ini saya beli di apotik seharga Rp. 29.000,-. Pemakaiannya dengan diteteskan ke mata 5 kali satu tetes sehari. Sehabis diteteskan dipejamkan lima menit.
Menggunakan obat tetes ini sakit mata istri saya berkurang, mungkin karena parahnya sudah melewati titik kulminasi, tetapi untuk mata saya lain, besuk harinya tambah bengkak. Mata yang sudah sipit semakin susah dibuka dan saya izin sampai dua hari karena hal ini.
Kalau bisa lakukan pencegahan sebelum sakit mata, karena jika anda terkena, akan sangat menyusahkan.
No comments:
Post a Comment