Alat Kelamin Tak Bersih Penyebab Kanker Leher Rahim
Gizi.net - Kurang menjaga kebersihan alat kelamin dapat diduga menjadi penyebab terjangkitnya kanker leher rahim berisiko tinggi pada wanita. Selain itu, penyebab penyakit ini juga ada yang berasal dari wanita yang telah menjalani aktivitas seksual sejak usia di bawah 18 tahun atau kawin muda, hubungan seksual dengan banyak partner, wanita yang suaminya berhubungan seksual dengan banyak wanita, dan juga akibat kebiasaan merokok.
Demikian diungkapkan Koordinator Sosiomedis Rumah Sakit Pusat Kesehatan Umum (PKU) Muhammadiyah Surakarta dr Siti Nurchasanah dalam acara "Info Kesehatan bagi Pengunjung", Sabtu (22/9).
Ia mengatakan, sampai sekarang penyebab kanker leher rahim belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa penyebab yang patut diduga berkait dengan pertumbuhan kanker leher rahim antara lain virus chlamidia dan sperma. Keduanya tergolong penyebab penyakit akibat hubungan seksual.
Gejalanya, menurut Siti, bisa terjadi pendarahan pada vagina setelah melakukan hubungan suami-istri, atau keputihan dengan rasa gatal dan berbau.
Ia menjelaskan, cara paling populer untuk mendeteksi kanker ini secara dini adalah dengan pap smear. Cara ini sangat sederhana dan cepat diketahui adanya kelainan-kelainan sel leher rahim sehingga dapat mendeteksi displasia kanker tingkat dini, tanpa disertai gejala klinis.
Deteksi pap smear, kata Siti, dilakukan setelah ada pemeriksaan genekologik. Bila pap smear pertama tidak menunjukkan kelainan displasia atau kanker, deteksi ini bisa diulangi dalam waktu satu tahun. Jika tes kedua juga tidak menunjukkan adanya kelainan, selanjutnya dapat diulang 1-3 tahun lagi. Tes ini sebaiknya dilakukan sampai usia 70 tahun. (*/sto)
sumber: kompas, 24 september 2001
by: mr_fozz
Demikian diungkapkan Koordinator Sosiomedis Rumah Sakit Pusat Kesehatan Umum (PKU) Muhammadiyah Surakarta dr Siti Nurchasanah dalam acara "Info Kesehatan bagi Pengunjung", Sabtu (22/9).
Ia mengatakan, sampai sekarang penyebab kanker leher rahim belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa penyebab yang patut diduga berkait dengan pertumbuhan kanker leher rahim antara lain virus chlamidia dan sperma. Keduanya tergolong penyebab penyakit akibat hubungan seksual.
Gejalanya, menurut Siti, bisa terjadi pendarahan pada vagina setelah melakukan hubungan suami-istri, atau keputihan dengan rasa gatal dan berbau.
Ia menjelaskan, cara paling populer untuk mendeteksi kanker ini secara dini adalah dengan pap smear. Cara ini sangat sederhana dan cepat diketahui adanya kelainan-kelainan sel leher rahim sehingga dapat mendeteksi displasia kanker tingkat dini, tanpa disertai gejala klinis.
Deteksi pap smear, kata Siti, dilakukan setelah ada pemeriksaan genekologik. Bila pap smear pertama tidak menunjukkan kelainan displasia atau kanker, deteksi ini bisa diulangi dalam waktu satu tahun. Jika tes kedua juga tidak menunjukkan adanya kelainan, selanjutnya dapat diulang 1-3 tahun lagi. Tes ini sebaiknya dilakukan sampai usia 70 tahun. (*/sto)
sumber: kompas, 24 september 2001
by: mr_fozz
No comments:
Post a Comment