Sesekali orang berkata,,,"semakin di garuk semakin asyiiikk" akan tetapi efek yang di timbulkannya dapat mengakibatkan infeksi kulit,,,
Banyak orang beranggapan bahwa penyakit panu atau kurap sekadar masalah kosmetik. Akibatnya penyakit ini sering disepelekan. Padahal penyakit ini bisa disembuhkan, jika diobati. Lalu apa sebenarnya penyakit jamur itu? Menurut dr Tudung Hidayat SpKK, spesialis kulit dan kelamin di RS Raden Mattaher, kurap (dermatofotosis)¸ adalah jamur yang menyerang manusia.
Akibat serangan ini, tubuh menjadi tak nyaman. “Biasa ditandai dengan gatal-gatal, lalu membentuk semacam pulau dengan batas yang jelas dan berwarna kemerahan,” jelasnya kepada Jambi Independent kemarin. Jamur ini sendiri termasuk dalam bagian dermatomikosis.
Dijelaskan jamur penyakit sendiri terbagi dalam tiga besar. Pertama, zoofilik, yaitu yang menyerang hewan. Kemudian antropafle pada manusia, dan gleoflel pada tanah. Jamur pada manusia (kurap) tidak mengenal kecil atau besar, atau muda semuanya bisa terserang. “Dari kepala sampai ke kaki, tidak terkecuali,” jelas spesialis jebolan UGM ini.
Jamur ini sendiri muncul karena dipicu beberapa faktor. Pertama, kurangnya menjaga kebersihan kulit, faktor gemuk, lalu udara panas akan menyebabkan orang berkeringat. Baju menjadi basah, jamur pun tumbuh dan menyerang kulit sehingga menimbulkan infeksi.
Selain itu gesekan kulit. Misalnya pada bagian lipatan paha. Tingkat kelembapan yang relatif tinggi di wilayah yang terkena gesekan itu menyebabkan jamur juga tumbuh. Makanya disarankan untuk tidak menggunakan pakaian yang cukup ketat dan padat. Kemudian pemakaian antibiotika dalam jangka panjang juga dapat mencetuskan munculnya jamur.
Banyak orang beranggapan bahwa penyakit panu atau kurap sekadar masalah kosmetik. Akibatnya penyakit ini sering disepelekan. Padahal penyakit ini bisa disembuhkan, jika diobati. Lalu apa sebenarnya penyakit jamur itu? Menurut dr Tudung Hidayat SpKK, spesialis kulit dan kelamin di RS Raden Mattaher, kurap (dermatofotosis)¸ adalah jamur yang menyerang manusia.
Akibat serangan ini, tubuh menjadi tak nyaman. “Biasa ditandai dengan gatal-gatal, lalu membentuk semacam pulau dengan batas yang jelas dan berwarna kemerahan,” jelasnya kepada Jambi Independent kemarin. Jamur ini sendiri termasuk dalam bagian dermatomikosis.
Dijelaskan jamur penyakit sendiri terbagi dalam tiga besar. Pertama, zoofilik, yaitu yang menyerang hewan. Kemudian antropafle pada manusia, dan gleoflel pada tanah. Jamur pada manusia (kurap) tidak mengenal kecil atau besar, atau muda semuanya bisa terserang. “Dari kepala sampai ke kaki, tidak terkecuali,” jelas spesialis jebolan UGM ini.
Jamur ini sendiri muncul karena dipicu beberapa faktor. Pertama, kurangnya menjaga kebersihan kulit, faktor gemuk, lalu udara panas akan menyebabkan orang berkeringat. Baju menjadi basah, jamur pun tumbuh dan menyerang kulit sehingga menimbulkan infeksi.
Selain itu gesekan kulit. Misalnya pada bagian lipatan paha. Tingkat kelembapan yang relatif tinggi di wilayah yang terkena gesekan itu menyebabkan jamur juga tumbuh. Makanya disarankan untuk tidak menggunakan pakaian yang cukup ketat dan padat. Kemudian pemakaian antibiotika dalam jangka panjang juga dapat mencetuskan munculnya jamur.
Faktor lain bisa karena penyakit tertentu, seperti diabetes dan penyakit lain. “Daya tahan tubuh juga menjadi pemicu munculnya jamur pada kulit,” bebernya. Kurap sendiri digolongkan berdasarkan lokasi yang diserang jamur penyebabnya. Masing-masing kurap yang menyerang kulit kepala atau di sekitar alis disebut (tinea kapitis). “Waspadai jika kulit kepala terasa gatal sehingga menimbulkan kerontokan pada rambut. Kemungkinan di situ ada penyakit yang disebabkan jamur. Untuk memastikannya, perlu dilakukan pemeriksaan,” jelas dokter yang juga berpraktik di Apotik Pembina ini.
Lalu kurap yang menyerang lipatan paha, daerah bawah perut, sekitar anus atau daerah kelamin luar (tinea kruris). Bercak yang timbul akan berbentuk seperti lingkaran yang pada tepi lingkarannya akan tampak garis merah dan bersisik. Timbul rasa gatal, terutama jika tubuh berkeringat. Untuk mengatasinya, sebaiknya konsultasikan pada dokter spesialis kulit untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai.
Lalu kurap yang menyerang sela-sela jari dan telapak kaki (tinea pedis). Dalam bahasa awam disebut kutu air. Seringkali kutu air ini meluas sampai ke bawah jari dan sela jari-jari lain. Karena lembab, kulit menjadi terlihat putih dan rapuh.
Awalnya tak ada gejala atau keluhan yang mengkhawatirkan. Namun begitu muncul bau tak sedap dari kulit kaki, maka berarti terjadi infeksi jamur. Kemungkinan juga muncul infeksi bakteri dengan gejala bintil merah yang perih, bahkan bisa menimbulkan demam.
Dan kurap yang menyerang kuku (tinea unguinum). Kurap yang satu ini jarang dikeluhkan karena tidak menimbulkan nyeri. Namun begitu, kurap pada kuku paling sukar dan lama disembuhkan. Kuku lantas jadi rusak dan rapuh, bentuknya tak lagi normal. Di bagian bawah kuku akan menumpuk sisa jaringan yang rapuh sehingga bisa menjadi sumber penularan ke kulit. (wir)
No comments:
Post a Comment